Tokoh utama, Oba Yozo, merasa terasing karena tumbuh di keluarga bangsawan Jepang utara yang materialistik. Ia merasa gagal menjadi manusia, hidup dengan kepura-puraan dan humor sebagai pelindung diri. Novel disusun dalam bentuk tiga buku catatan pribadi Yozo, penuh dengan ironi, kesedihan, dan upaya penghancuran diri — mencerminkan pengalaman pribadi.