Buku ini adalah sekuel dari Berani Tidak Disukai, dan menyuguhkan percakapan filosofis antara seorang filsuf dan seorang pemuda, yang mengupas ajaran Alfred Adler melalui dialog yang gamblang dan penuh makna.
Setelah bertahun-tahun belajar teori, pemuda itu merasa hidupnya belum berubah. Melalui percakapan lanjutan, filsuf membimbingnya untuk memahami cara menerapkan prinsip-prinsip Adler dalam keseharian: lepas dari masa lalu, tanggung jawab penuh atas pilihan hidup, dan membebaskan diri dari ekspektasi orang lain.
Tujuan tertinggi yang diajarkan: untuk menemukan keberanian untuk memilih kebahagiaan—bukan dari luar, melainkan dari dalam diri. Pembaca dibimbing memahami dasar kebebasan psikologis yang mampu menciptakan kehidupan penuh makna dan kebahagiaan sejati.